Disusun oleh :
1.
Arumdina
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SUKABUMI
BAB I
https://cararegistrasi.com/cara ruqyah rumah
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam setiap diri manusia memiliki hal-hal yang mereka ingin dan
hal-hal yang mereka butuhkan. Masing-masing dapat dikatakan sebagai kemauan dan
kebutuhan. Kemauan itu sendiri merupakan aktivitas psikis yang mengandung usaha
aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Kemauan juga sering
disebut hasrat atau kehendak. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam yang
berkaitan dengan pikrian dan perasaan. Sementara kebutuhan merupakan keperluan
dasar manusia untuk kehidupannya.
Kedua hal di atas merupakan faktor dorongan yang terjadi dalam diri
setiap manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang meiliki tujuan
dalam hidupnya adalah orang yang memiliki motivasi.
Tingkat kemauan (atau motivasi) orang berbeda-beda.
karena alasan (motif) yang berkait dengan kebutuhan untuk kegiatan yang sama,
dapat berbeda-beda. Motivasi memang berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin
besar kebutuhan makin besar pula dorongan dalam diri seseorang untuk mau melakukan sesuatu. Karena itu peran motivasi untuk
menunjang keberhasilan sangat penting.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa
pengertian dari motiv?
2.
Apa
pengertian dari bakat?
3.
Apa
saja fungsi motivasi?
4.
Apa
saja macam-macam bakat?
C.
Tujuan
Disusunnya
makalah ini adalah bertujuan untuk:
1.
Memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Psikologi
2.
Memberikan
pemahaman pengertian mengenai motiv dan bakat
3.
Memberitahu
fungsi motivasi bagi manusia
4.
Menginformasikan
macam-macam bakat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Motivasi
1.
Pengertian
Istilah motiv dan motivasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak
dapat dipisahkan. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni “movere”
yang berarti “menggerakkan”.
Menurut Alex Sobur dalam
buku Psikologi Umum (2009:267) motif merupakan dorongan, hasrat,
keinginan, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya. Karena
itulah motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat sesuatu atau driving force.
Sedangkan motivasi menurut Alex Sabur (2009: 268) adalah
membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang/
diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan/
tujuan.
Sementara itu, Moekijat
mengungkapkan motivasi adalah dorongan atau menggerakkan, sebagai suatu
perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seseorang melakukan
sesuatu.[1]
Menurut Rochman
Natawidjaja, motivasi ialah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku yang mengatur tingkahlaku atau perbuatan untuk
memuaskan kebutuhan atau menjadi tujuan. Dengan batasan-batasan dan pengertian
di atas, maka rumus perbuatan tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut:
Dari berbagai penjelasan pengertian di
atas, penulis menyimpulkan bahwa motiv merupakan alasan dari dalam diri
seseorang, sementara motivasi merupakan hal yang membangkitkan motiv sehingga
tercipta suatu tingkah laku untuk tujuan atau kepuasan tertentu.
2.
Teori-Teori
Motivasi
Menurut Husdarta
ada beberapa macam teori tentang motivasi di antaranya:
a.
Teori
Hedonisme, adalah teori yang beranjak dari pandangan klasik bahwa pada
hakikatnya manusia akan memilih aktivitas yang menyebabkan merasa gembira dan
senang.
b.
Teori
Naluri, adalah teori yang menghubungkan perilaku manusia dengan berbagai
naluri. Misalnya naluri untuk mempertahankan diri, mengembangkan diri, dll.
c.
Teori
Kebudayaan, adalah teori yang menghubungkan tingkah laku manusia beradasarkan
pada kebudayaan tempat seseorang tersebut berada.
d.
Teori
Kebutuhan, adalah teori yang menggagas bahwa tingkah laku manusia pada
hakikatnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Adapun kebutuhan di atas adalah sebagai berikut:
1)
Kebutuhan
fisiologis (physiological needs) merupakan kebutuhan dasar yang bersifat
primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi dasar dari organisme manusia,
seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan
seks, dan sebagainya.
2)
Kebutuhan
rasa aman dan perlindungan (safety and security needs), seperti terjamin
keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan,
kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3)
Kebutuhan
sosial (social needs), meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan
sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama,
dll.
4)
Kebutuhan
akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dan sebagainya.
5)
Kebutuhan
akan aktualisasi diri (self actualization), seperti kebutuhan
memepertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum,
kreativitas, dan ekspresi diri.
3.
Jenis-Jenis
Motivasi
Menurut Djamarah, motivasi
terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
a.
Motivasi
Intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif sendiri atau berfungsinya tidak
perlu rangsangan dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik adalah:
1)
Kebutuhan
(needs)
2)
Harapan
(Expectancy), seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan
keberhasilan.
3)
Minat, yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa
keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.
b.
Motivasi
Ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
pengaruh dari luar sehingga seseorang berbuat sesuatu.
1)
Dorongan
keluarga
2)
Lingkungan
3)
Imbalan[2]
4.
Unsur-Unsur
Motivasi
Menurut Sardiman, motivasi mengandung unsur-unsur yang penting,
yaitu:[3]
a.
Motivasi
itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia
b.
Motivasi
ditandai dengan munculnya rasa “feeling”, afeksi seseorang.
c.
Motivasi
akan dirangsang karena danya tujuan.
Menurut Taufik,
motivasi mengandung tiga komponen pokok di dalamnya, yaitu menggerakkan,
mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
5.
Fungsi-Fungsi
Motivasi
a.
Mendorong
manusia untuk berbuat sesuatu.
b.
Menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai
c.
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan untuk
mencapai tujuan itu.
6.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
a.
Faktor
Internal; faktor yang mempengaruhi dari dalam individu itu sendiri
1)
Persepsi
individu mengenai diri sendiri
2)
Harga
diri dan prestasi
3)
Harapan
4)
Kebutuhan
5)
Kepuasan
Kerja
b.
Faktor
Eksternal; faktor yang berasa dari luar individu
1)
Jenis
dan sifat pekerjaan
2)
Kelompok
kerja di mana individu bergabung
3)
Situasi
lingkungan pada umumnya
4)
Sistem
imbalan
B.
Bakat
Bakat
merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (tidak mampu)
melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau
tidak pernah sukses). Seseorang yang mempunyai bakat terhadap suatu bidang
tertentu akan jauh lebih mudah dan lebih cepat menguasai bidang tersebut.
1.
Jenis-Jenis
bakat
a.
Bakat
umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya
setiap orang memiliki.
b.
Bakat
khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua
orang memiliki
Macam-macam Bakat Khusus:
1)
Bakat
Verbal, merupakan bakat tentang konsep–konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata–kata.
2)
Bakat
Numerika, merupakan bakat tentang konsep–konsep dalam bentuk angka.
3)
Bakat
Skolastik, merupakan Kombinasi kata–kata (logika) dan angka–angka. Kemampuan
dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan
hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya
umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan
pemprogram komputer.
4)
Bakat
Abstrak, merupakan bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran–ukuran, bentuk–bentuk dan posisi-posisinya.
5)
Bakat
mekanik, merupakan bakat tentang prinsip–prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas
dan alat–alat lainnya.
6)
Bakat
Relasi Ruang (spasial), merupakan Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi
dalam ruang tiga dimensi.
7)
Bakat
kecepatan ketelitian klerikal, merupakan bakat tentang tugas tulis menulis,
ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain–lainnya.
8)
Bakat
bahasa (linguistik), merupakan bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli
sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum,
pramuniaga dan lain–lainnya.
2.
Faktor
yang mendukung untuk menggembangkan minat dan bakat
a.
Faktor
Intern
1)
Faktor
Bawaan (Genetik); Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun
psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.
2)
Faktor
kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri.
b.
Faktor
Ekstern
1)
Faktor
lingkungan
Lingkungan keluarga
merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman,
karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak.
Lingkungan sekolah
yaitu, suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar
kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi
pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak
dikembangkan secara intensif.
Dan lingkungan sosial,
yaitu suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di
lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada
masyarakat.
3.
Cara
Mengembangkan Bakat
a.
Perlu
Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan,
baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang
lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan
berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan
melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
b.
Perlu
didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja
dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap
usaha yang kelihatan secara fisik.
c.
Perlu
didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk
manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan
dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Motif
merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainnya yang
berasal dari dalam dirinya. Dan motivasi adalah membangkitkan motif,
membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang/ diri sendiri untuk
berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan/ tujuan.
Fungsi-fungsi
motivasi bagi manusia adalah; mendorong manusia untuk berbuat sesuatu, menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, menyeleksi perbuatan,
yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan untuk mencapai
tujuan itu.
Bakat
merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (tidak mampu)
melakukan suatu aktivitas. Bakat terbagi menjadi bakat umum dan bakat khusus.
Di dalam bakat khusus ini kita mengetahui bahwa bakat kecerdasan seseorang
berbeda-beda.
B.
Saran
Kita sebagai manusia yang penuh semangat pasti mempunyai motiv
dalam diri kita. Kita punya tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, kita
harus bisa menentukan hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan tujuan kita.